Filosofi Jeruk Mandarin di Tahun Baru Imlek
Siapa yang tak suka dengan jeruk mandarin yang manis. Berwarna orange menyala , jeruk mandarin menjadi salah satu hal terpenting dalam perayaan tahun baru Imlek. Tak heran masyarakat tionghoa kerap membeli jeruk mandarin ketika ingin merayakan Imlek bersama keluarga.
Jeruk mandarin menjadi buah pokok yang diasosiasikan dengan perayaan imlek. Sesungguhnya ada makna yang jauh lebih dalam tentang mengapa orang Tionghoa menganggap penting jeruk mandarin.
Filosopi jeruk mandarin bagi masyarakat tionghoa merupakan symbol keberuntungan. Warna orange ketika diucapkan dalam bahasa mandarin terdengar mirip dengan kata ‘kekayaan”. Warna orange pada buah ini juga dikatakan melambangkan “emas”, yang bermakna buah ini sangat menguntungkan bagi masyarakat tionghoa.
Masyarakat tionghoa menafsirkan dengan memberikan jeruk mandarin kepada orang yang dicintai selama perayaan tahun baru Imlek merupakan simbolis untuk mendoakan kebahagiaan dan kemakmuran seseorang. Mereka menganggap akan benar-benar memberi orang tersebut kekayaan.
Bertukar jeruk mandarin saat berkunjung ke rumah selalu menjadi bentuk penghormatan dan tradisi. Keberuntungannya menjadikannya sebagai barang dekoratif penting di mana-mana, seperti rumah, kantor, toko dan lainnya. Kehadirannya bertindak sebagai undangan keberuntungan untuk memberkati penghuninya.
Meskipun bertukar hadiah adalah praktik yang baik, Tahun Baru Imlek adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang dicintai. Tahun Baru Imlek menjadi waktu yang tepat untuk bertemu, mengejar ketertinggalan, untuk menikmati kehadiran satu sama lain. Jeruk mandarin adalah cara sederhana untuk menunjukkan penghargaan kepada orang yang dicintai. Untuk mendoakan mereka kebahagiaan, sama seperti mereka telah membawa kebahagiaan bagi dirimu.
No Responses