Nostalgia Pameran Poster Film Jadul di Surabaya Suite Hotel
Pelukis poster bioskop Adreanus Gunawan mengajak masyarakat mengenang kembali tokoh-tokoh film jaman dulu lewat pameran tunggal yang diusung di lobi Surabaya Suite Hotel hingga 28 Februari 2023 mendatang. Lebih dari 50 gambar film Hongkong mengisi pameran ‘Old Work Drawing Art of Andre’ yang disajikan dalam rangka peringatan Tahun Baru Imlek tersebut. Sebanyak 11 gambar diantaranya adalah wujud asli dengan kertas yang sudah menguning, sisanya hasil print.
Posisi rumah sang pelukis poster kelahiran 1953 ini memang berdampingan dengan gedung bioskop membuatnya t. Hal ini yang membuat beliau iseng ertarik pada gambar-gambar yang terpampang di gedung bioskop tersebut.
“Waktu itu film-film Hongkong dan India banyak membanjiri bioskop Indonesia. sedang film Hollywood masih jarang,” paparnya.
Koh Andre –begitu dia akrab disapa— yang waktu itu masih di bangku kelas 3 SMP pun iseng menggambar poster bioskop di atas kertas gambar menggunakan tinta bak (tinta Cina) dan pulpen celup.
Goresan tangannya itu ternyata menarik minat sang pemilik bioskop yang kemudian meminta Koh Andre melukis poster bioskop untuk iklan di koran.
Gambar buatan Koh Andre juga dibuat dalam bentuk selebaran yang dibagikan di jalan-jalan untuk menarik perhatian warga Kota Surabaya menonton film yang sedang ditayangkan di gedung bioskop tersebut.
Lukisan poster bioskop yang dibuat Koh Andre setiap hari menghiasi media cetak di era 1970an. “Saya bikin ukuran tujuh kolom sesuai halaman di koran. Tetapi untuk film top biasanya sampai setengah halaman koran,” urainya.
Respons positif atas gambar buatannya itu membuat Koh Andre makin bersemangat. Pria yang kini menggeluti seni lukis realis ini lalu mencari order di kantor-kantor film yang ada di Kota Surabaya.
“Awalnya agak sulit karena sebagian besar materi promo dari Jakarta,” ujarnya.
Tetapi, semangat pantang menyerah Koh Andre pun membuahkan hasil. karyanya
Menggambar poster untuk iklan koran ini berlangsung selama setahun dari 1971-1972. “Gambar itu lalu saya kliping, jumlahnya sekitar 330an. Jadi kalau total setahun, hampir tiap hari satu gambar,” ucapnya.
Dari menggambar poster film ukuran halaman media cetak, Koh Andre lalu beranjak ke poster kain besar. Ukurannya pun beragam, bahkan ia pernah melukis poster dengan ukuran 3×3 meter.
Selama proses membuat poster film tersebut, Koh Andre mengaku tak ada kesulitan berarti. “Karena contohnya ada dari foto-foto yang lalu saya aplikasikan jadi lukisan poster,” bebernya.
Tetapi untuk adegan tertentu dan agar terlihat lebih dramatis, maka Koh Andre menambahkan peralatan pada karakter yang dilukisnya. “Misalnya saya tambahkan pedang biar terkesan lebih seru,” cetusnya sambil tertawa.
No Responses